entah kenapa, aku ingin mencarinya kembali.
tapi kelembutan matamu yang memudar
menghapus jejak pencarianku di tapal prahara.
sengketa cinta kita yang tak pernah ingin berdamai
bahkan dengan perasaan sendiri pun,
setiap malam menjelma ilusi di ladang-ladang pertempuran
yang setiap detik membunuh naluri kemesraan!
tak ada lagi jalan pulang yang ramah dan mesra
bagi langkah percintaan musim dan hari-hari.
sebab gemuruh amarah dalam dadamu sama egonya
dengan kemelut batinku yang ditikam cemburu...
Agustus 2010

Tidak ada komentar:
Posting Komentar