“Misteri itu kuasa Illahi…
Pikiran manusialah yg kemudian membuat ia menjadi takhayul maupun realita.
Jika kita percaya pada takhayul dan membiakkannya ke dalam mithos,
maka tidak mustahil ia akan menjelma kegaiban yang disembah-sembah,
bahkan melebihi kekuasaan Sang Perengkuh Misteri itu sendiri.
Tapi jika memandang mistieri sebagai realita yang sesungguhnya permanen,
maka misteri pun akan lenyap dan membangkitkan arwah kegelisahan hati
yang diam-diam menjelma intuisi, tafsir serta paradigma kebenaran
terhadap sesuatu yang absurd, mengambang, bahkan temporer…
Lalu apa bedanya misteri dan realita bagi sebuah Atlantis yang selama ini
menggucang risalah dari hakikat yang digembar-gemborkan
oleh para pelegenda kepada anak cucunya sepanjang zaman?”
(Imran AS., Juli '10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar